manusya mriga satwa sewaka.....manusya mriga satwa sewaka.......manusya mriga satwa sewaka.......manusya mriga satwa sewaka.......manusya mriga satwa sewaka.....manusya mriga satwa sewaka.......manusya mriga satwa sewaka.......manusya mriga satwa sewaka.......manusya mriga satwa sewaka.....manusya mriga satwa sewaka.......manusya mriga satwa sewaka.......manusya mriga satwa sewaka.......manusya mriga satwa sewaka.......

Rabu, 14 Juli 2010

MAKNA DARI KATA VETERINER


Dari sudut pandang ekosistem kehidupan mahluk hidup dibedakan menjadi tumbuh-tumbuhan (flora), hewan (fauna) dan manusia (homo sapiens). Dari sudut pandang biologis, manusia adalah mahluk hidup yang paling tinggi di antara flora dan fauna yang memiliki pemikiran dan akal budi. Di dalam menempuh kehidupan, mahluk hidup memiliki hukum alam yang disebut:
• Interdependency (ketergantungan)
• Interelationship (keterkaitan).
Sekecil apapun mahluk hidup, ada ketergantungan dan keterikatan antar satu mahluk hidup dengan mahluk hidup lainnya. Demikianpun antara hewan dan manusia, ada ketergantungan dan keterkaitan yang tidak dapat dipisahkan. Di dalam mempertahankan kehidupan melalui ketergantungan dan keterikatan, mahluk hidup memiliki kebutuhan primer yaitu pangan, papan (tempat hidup) dan berkembang biak yang dikategorikan sebagai kesejahteraan. Manusia sebagai homo sapiens, disamping membutuhkan kesejahteraan (untuk mempertahankan kehidupan) masih memiliki tuntutan menuju kebahagiaan.

Bagi mahluk hidup yang liar, ditempuh kehidupan melalui jalur “struggle for survival” yang dikatakan oleh Wallace atau melalui “natural selection” yang tidak diatur oleh manusia. Tetapi bagi hewan dengan kehidupan sebagai mahluk hidup yang telah didomestikasi, keseluruhan kehidupan telah diatur oleh mahluk tertinggi yaitu manusia.

Manusia memanfaatkan seluruh kehidupan mahluk hidup yang telah didomestikasi maupun yang masih liar serta juga yang bukan mahluk hidup yaitu apa yang disebut ekosistem (human life environmental) untuk menyejahterakan dan membahagiakan kehidupan manusia. Kadang-kadang sedemikian jauh dieksploitasi seperti terjadi seperti yang dikatakan “exploitation de l’home par l’home” atau eksploitasi kebablasen yang dapat malahan merusak kesejahteraan manusia.

Demikianpun antara hewan dan manusia ada ketergantungan dan keterikatan didalam menempuh kehidupan masing-masing. Hewan juga memiliki hak hidup atau kesejahteraan hewan, tetapi kehidupan hewan ditentukan oleh manusia yang dapat membuat tindakan atau aturan menuju kesejahteraan dan kebahagiaanya. Didalam menyusun peraturan perundangan, maka harus ditujukan bukan hanya untuk membahagiakan dan menyejahterakan manusia, akan tetapi juga menyejahterakan hewan sebagai mahluk hidup, sehingga memenuhi hukum alam yang sebagaimana disebutkan daiatas (ketergantungan dan keterkaitan).

Motto Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) yaitu ”Manusya Mriga Satwa Swaka” artinya manusia mendapatkan kebahagiaan/kesejahteraan melalui hewan. Hewan menurut lingkungan hidupnya dibedakan menjadi yang hidup di air dan yang hidup di darat. Hewan dapat pula dipergunakan sebagai untuk memenuhi kebutuhan biologis dan kebutuhan psikis bagi manusia melalui hewan kesayangan. Dari sudut pandang kegunaan hewan bagi manusia dibedakan menjadi::
• Hewan produksi
• Hewan yang hidup di air
• Hewan liar (satwa konservasi)
• Hewan kesayangan.
• Hewan laboratorium
• Hewan hasil rekayasa genetika.
Kesehatan manusia adalah kesehatan secara keseluruhan yang diatur dalam lembaga Departemen Kesehatan dengan kewenangan medis (medical authority) pada profesi dokter. Kesehatan hewan sangat berbeda dengan kesehatan manusia, karena meliputi keseluruhan kesehatan semua jenis hewan serta juga keterkaitannya untuk menyejahterakan dan membahagiakan manusia sesuai dengan “Manusya Mriga Satwa Sewaka”.

Kesehatan hewan dan keterkaitannya dengan menyejahterakan dan membahagiakan manusia didefinisikan sebagai VETERINER. Dalam kamus The Contemporary English-Indonesia oleh Drs Salim, maka istilah Veterinary (di Indonesiakan menjadi VETERINER) adalah berkenaan dengan pengobatan penyakit hewan. Sedangkan dalam kamus Medical Dictionary Blackistone, istilah Veterinary atau veteriner berkaitan dengan pekerjaan seorang Dokter Hewan. Veteriner secara keseluruhan diatur dalam satu lembaga yang disebut Lembaga Otoritas Veteriner dengan kewenangan medis (veterinary medical authority) pada profesi dokter hewan.

sumber: dr drh Mangku Sitepoe

Tidak ada komentar:

Posting Komentar